Pada kelompok ini bahasannya tentang "Abiotik dan Biotik namun pada kelompok membahas tentang faktor edafik (tanah) topografi dan faktor lingkungan biotik dan interaksinya". Diskusi kelompok 5 (Ilham Budi, Susan Aminah, Neni Lusiana dan Qurrhata A’yun).
Tanah merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup dan merupakan campuran unsur organik. Struktur tanah sendiri ialaah granular, gumpal, prisma, tiang, lempeng, dan remah. struktur tanah yang terdiri dari bobot isi tanah, warna tanah dan konsentrasi tanah (basah dan kering). Kandungan tanah yang diterangak oleh kelompok ini mengenai kandungan organik yang terdiri dari, pH tanah, kandungan organik,nitrogen (berfungsi untuk pembentukan klorofil), kalium (terbentuk dari pelapukan batuan), natrium, magnesium (membantu terhadap pengguguran daun). Organisme dalam tanah, prfil tanah serta topografi. pada diskusi ini timbul beberapa pertanyaan dari para audience yaitu:
1. Apakah kandungan tiap horizon tanah memiliki senyawa yang sama???
2. Mengapa mikroorganisme semakin masuk ke tanah semakin tidak berkurang jumlahnya??
kemudian para pemateri telah mampu menjelaskan tentang hal apa saja yang telah ditanyakan tsb. akan tetapi saya masih belum mengerti mengenai profil tanah dsb...saya ingin langsung bapak husamah yang menjelaskannya.
Artikel mengenai Profil Tanah
Categorized | IPS, Pendidikan
Profil Tanah
Posted on 27 December 2011.
Interaksi faktor dan proses pedogenesis akan menghasilkan sifat-sifat tanah yang dicerminkan dalam bentuk horizon dan saling tindak antarhorizon di dalam profil yang tampak setelah dilakukan penggalian secara vertikal.
1. Sifat Tanah
Istilah sifat tanah digunakan untuk menjembatani beberapa konsep yang mempunyai persamaan arti, misalnya karakter, karakteristik, kenampakan, dan laksana.
Sifat pedogenesis adalah total semua sifat tanah yang dapat diamati dalam pedon. Sifat ini dapat dikelompokkan berdasarkan perbedaan proses pedogenesis dan faktor-faktor yang mempengaruhi, yakni sebagai berikut.
a. Litogenik: sifat ash bahan induk yang dimodifikasi melalui pelapukan dan neoformasi mineral. Contoh: komposisi mineral, distribusi ukuran partikel, karakteristik struktur, dan warna yang ditentukan oleh kom-posisi batuan.
b Climatogenik: pengaruh iklim (terutama proses pengangkutan bahan tanah). Contoh: pengayaan atau pemiskinan horizon.
c. Fitogenik: sifat komponen organik tanah yang berasal dan komposisi bahan organik sebagai bahan induk tanah dan hasil proses dekomposisi dan humifikasi. Contoh: kandungan humus dan bentuk humus.
d.Hidrogenik: sifat tanah yang terbentuk akibat proses redoks dan difusi di dalam tanah yang mempunyai pengatusan terhambat atau dipengaruhi oleh tinggi air tanah. Contoh: warna gleisasi dan terbentuknya bercak tanah.
e.Antropogenik: kenampakan yang terbentuk akibat aktivitas manusia. Contoh: terbentuknya lapisan olah, cadas olah, percampuran, dan kandungan hara tinggi akibat pemupukan.
Sistem klasifikasi sifat tanah tersebut di atas bermanfaat dalam pengem-bangan sistem klasifikasi morfogenetik.
2. Deskripsi Tanah
a. Teknik Deskripsi Tanah
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang Iebih seragam di dalam profit, batas antarhorizon yang bertetangga sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah. Horizon tanah dapat dibedakan secara visual dan baths perubahan dan horizon yang satu ke yang lain, terutama tanah-tanah di wilayah tropika basah cenderung kabur atau tidak jelas.
Deskripsi tanah secara sistematik adalah telcnik yang digunakan dalam survei dan pemetaan tanah sehingga satuan tanah dapat dibedakan dan di¬inventarisasi. Deskripsi tanah penting untuk menyiapkan legenda peta dan sistem klasifikasi tanah. Biasanya, diperlukan beberapa deskripsi tanah untuk mengompilasi deskripsi wakil dan satuan peta.
Deskripsi tanah dan survei tanah harus dikombinasikan dengan hasil analisis tanah untuk sampai pada karakterisasi tanah yang baik dan interpretasi secara terperinci. Karakterisasi kimiawi, fisik, mineralogi, dan mikro morfologi tidak dapat dilaksanakan di lapangan, walaupun hasil karakterisasi tersebut sering kali mempunyai korelasi dengan pengamatan makromorfologi di lapangan.
Deskripsi tanah merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk memerikan horizon dan proses pembentukan profit secara sistematis. Deskripsi tanah termasuk deskripsi profit dan deskripsi kondisi permukaan. Keadaan permukaan yang umum diperikan adalah kondisi geologi, geomorfologi, iklim, vegetasi, hidrologi, penggunaan lahan untuk loka dan di sekeliling
profil. Karena deskripsi dilakukan secara simultan maka terjadi tumpangtindih antara pengumpulan data untuk survei sumber daya tanah dan survei sumber daya lahan.
Deskripsi profil dan keadaan permukaan lahan diperlukan untuk interpretasi horizon sebagai proses pedogenesis atau lapisan yang belum meng-alami proses pembentukan tanah, tetapi sebagai hasil proses geologi.
Deskripsi yang dilaksanakan harus menggunakan model yang baku untuk memudahkan dalam pembandingan tanah dan lokasi yang berbeda. Ada beberapa variasi dalam metodologi deskripsi profil yang berkembang di banyak negara kemungkinan karena ide pakar pedologi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat, di samping mengikuti sistem klasifikasi yang digunakan. Tujuan deskripsi kemungkinan juga dipengaruhi oleh karakteristik tanah tertentu, terutama apabila ditambah dengan hasil pengukuran laboratorium. Banyak horizon diagnostik (USDA, 1992) yang persyaratannya memerlukan hasil pengukuran laboratorium (kejenuhan basa, translokasi lempung, dan lain-lain).
b. Nomenklatur Horizon Tanah
Simbol-simbol yang digunakan sebagai notasi horizon adalah sebagai berikut.
Huruf kapital H, 0, A, E, B, C, dan R merupakan notasi horizon utama atau horizon yang dominan yang berkembang dari bahan induk. Tepatnya, C dan R bukan sebagai “horizon” tetapi sebagai “lapisan” karena karakteristiknya tidak dihasilkan melalui proses pembentukan tanah. Di bawah ini adalah daftar horizon utama sebagai elemen utama profil tanah. Kombinasi huruf kapital merupakan horizon transisi.
Huruf kecil digunakan sebagai tambahan notasi horizon utama yang menyatakan keistimewaan atau ciri khusus yang dimiliki oleh horizon utama. Huruf kecil ditulis setelah huruf besar. Dua huruf kecil menun-jukkan dua ciri yang terjadi dalam satu horizon.
Angka arab digunakan sebagai tambahan pembagian horizon utama. Untuk horizon utama A dan B, tambahan angka arab selalu diikuti oleh simbol huruf kecil. Angka arab digunakan juga sebagai tambahan simbol apabila terjadi diskontinuitas batuan (lithologic discontinuities).
Simbol notasi horizon dan lapisan tanah terdapat perbedaan antara Supplement to the Soil Survey Manual (Soil Survey Staff, 1962) dan Soil Survey Manual (Soil Survey Staff, 1981). Berikut ini notasi horizon terbaru.
1. Horizon atau lapisan 0, yakni lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik. Dalam beberapa kasus lapisan tanah tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relatif lama atau pernah jenuh air kemudian dilakukan pengatusan buatan; yang lain tidak pernah dijenuhi air.
2. Horizon A, yakni horizon mineral yang terbentuk di permukaan atau di bawah horizon 0 yang menunjukkan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur ash batuan. Pada horizon A mungkin terjadi akumulasi humifikasi bahan organik yang bercampur dengan bahan mineral dan tidak dipengaruhi sama sekali oleh karakteristik horizon E atau B. Sifat yang dimiliki merupakan hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang merusak.
3. Horizon E, yakni horizon tanah mineral dengan karakteristik khusus telah terjadi kehilangan lempung silikat, besi, aluminium, atau kombina¬sinya, dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau pasir. Hori¬zon tanah ini menunjukkan terjadinya kehilangan sebagian atau kese¬luruhan struktur ash batuan.
4. Horizon B, yakni horizon tanah yang terbentuk di bawah horizon A, E, atau 0 dan didominasi oleh kehilangan sebagian atau keseluruhan struk¬tur ash batuan dan menunjukkan satu atau lebih karakteristik berikut ini:
* iluviasi lempung silikat, besi, aluminium, humus, karbonat, gip-sum, atau silika masing-masing secara murni atau kombinasi;
* tampak nyata kehilangan karbonat;
* konsentrasi residu silika;
* kutan seskuioksida yang menghasilkan horizon mempunyai warna value rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah daripada horizon di bawah atau di atasnya tanpa menunjukkan adanya iluviasi besi;
* alterasi yang membentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau keduanya dan terbentuk struktur granuler, gumpal atau prisma¬tik apabila perubahan volume diikuti perubahan kandungan lengas;
http://www.artikelsahabat.com/profil-tanah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar